Ibu..
Gurat
wajah sayu menunjukkan lelah,
Senyum
simpul menyimpan rapi beban dan rasa kawatir yang diembannya selama ini
Jika
diberi kabar bahagia, barulah ia luncurkan senyum sumringah
Dan
saat itu juga terlihat pula seberapa berat bebannya yang seketika lepas
Bagai
balon-balon yang diputus talinya.
Selalu
kuingat dari kecil,
Bagaimana
aku selau berusaha meniru gerak geriknya,
Memakai
baju dan sepatunya,
Memakai
gincunya agar terlihat secantik dia.
Dia
panutanku,
Berhati
lembut pandai bernyanyi.
Tanpa
banyak nasihat, ditunjunkkannya cara bagaimana berperilaku yang baik
dihadapanku
Dengan
suksesnya ia membuatku memiliki nilai-nilai dan budi pekerti baik dalan
kehidupan.
Tentu
saja gayanya itu akan terus ku tiru hingga nanti..
Namun
seringkali kehidupan menguji seberapa kuat aku menjadi seperti dirinya.
Beban
yang kuemban belakangan ini barangkali terlalu berat dan membuatku suntuk.
ingin
sekali melampiaskannya
Tanpa
kusadari,
Seringkali kata tak santun dan nada suara meninggi
meluncur dari mulutku
Jika
menelik kembali dan berkaca pada saat itu,
aku
tak ayalnya bocah tak berakal, yang mulutnya tak punya rahang hingga kata
meluncur begitu saja..
Tak
berpeasaan mengoyak hati lembut Ibu.
Tanpa
rasa bersalah tak ada niatan mencoba memerban luka dihati Ibu atas perkataanku.
Seketika
merasa hebat dan jauh lebih pintar darinya.
Tapi
rasa tinggi hati itu runtuh seketika,
Kembali
ia meluncurkan kata kata lembut pelara hati.
Memberikan
tamparan hebat dan kanyataan bahwa dia lah yang hebat,
Dia
lah yang pintar.
Bagaimana
tidak, dalam sekejap melupakan kesalahanku, mau membuka wacana yang pertama,
Padahal
telah kusakiti hatinya.
Seperti
itu lah ibu ku. Ibu yang sangat amat ku sayangi.
Hari
ini hari ulang tahunnya.
Kusodorkan
hadiah terbaik yang mampu ku berikan,
Namun
yang pasti tak kan pernah ada satu hal pun yang bisa lebih baik dari kasih
sayang dan lembut belayan tangannya.
Dan
tak satu bendapun yang mampu membayarkan dosaku kepadanya.
Hanya
doa syahdu yang ku panjatkan setiap sehabis sujud, serta perilaku baik sebagai
manusia ku lakoni,
Dengan
harapan bisa menjaganya dan mengantarkanya ke surga.
Itulah
hadiah sesungguhnya yang ku berikan kepadanya..
Dengan
Penuh Cinta,
Anak-anakmu
10 November 2014
--- Di Kantor